Dua Puluh Lima

Lebih tepatnya dua puluh lima lebih satu minggu.

Kelupaan, bray.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, momen setiap tanggal 22 di bulan 4 ini gue jadikan momen untuk kilas balik tentang apa aja yang udah gue lakukan setahun kebelakang, dan harapan untuk setahun ke depan.

Rasanya baru kemarin gue lulus SMP dan itu ternyata udah 10 tahun yang lalu.

Waktu emang rasanya cuma numpang lewat aja. Tanpa terasa semuanya mulai berubah serius.

Iya, yang dulu rasanya baru sekadar main-main, sekarang nggak.

Cari laki, contohnya.

Dulu mah sekedar jalan aja udah cukup.

Tapi sekarang mulai mikir untuk "kita nikah aja gimana?"

Rasa-rasanya baru kemarin nggak pernah sesuatu yang dipikir sampe botak.

Sekarang, hal kecil aja bisa bikin saluran air mampet gara-gara rambut rontok bray!!

Umur 25, untuk sekian kalinya aku mengucap syukur, udah diberi kesempatan sama Allah untuk berkunjung ke RumahNya, udah bisa hidup sendiri tanpa bergantung ke orang tua, namun satu hal yang masih entah bagaimana nantinya.

Jodoh.

Ayolah pangeran berkuda putih datanglah... datanglah...



(kok jadi gini?)


Namun dibalik jodoh yang belum dipertemukan Tuhan, rasanya nggak seharusnya gue mengeluh tentang hal ini ya. Jodoh kan sesuatu yang sudah pasti, lalu untuk apa mengkhawatirkan sesuatu yang sudah pasti?

Alih-alih untuk bersyukur atas semua yang Tuhan kasih tanpa gue minta. 


Gue harus banyak-banyak bersyukur untuk semuanya, kesehatan, teman-teman yang baik, pekerjaan yang ngga terlalu berat, dan selalu bisa "me time" selepas jam kerja.

which of the favors of your Lord would you deny?

Semoga semoga setelah ini gue selalu jadi orang yang selalu bersyukur atas nikmat sekecil apapun..

Semoga semoga impian-impian yang belum tercapai di tahun ini, bisa diraih di tahun depan.. Ke Belanda misalnya.


Ada aamiin?

0 comments:

Post a Comment