Hidup Maha Bercanda

Apa sih cinta itu?

Rela melakukan apapun demi si dia? Berusaha yang terbaik demi si dia? Menjadikan dia satu-satunya? Atau hubungan yang diakhiri dengan menikah?

Hari ini, aku baru tahu artinya cinta.. adalah yang ikhlas menerima apapun dari Tuhan.

Kenapa?

Karena apapun yang Tuhan kasih ke kita adalah sebaik-baiknya keputusan.

Betapa tidak?

Hari ini.. di umur gue yang dua puluh lima, gue belajar banyak banget tentang hidup, jodoh lebih tepatnya.


Salah seorang mantan temanku (bukan mantan teman, tapi mantan, temanku. ya itulah pokoknya) menikah. 


Aku yang patah hati, hampir aku menangis.

Sebelumnya, di awal tahun, si mantan ini masih menjadi pacar temanku.

Padahal mereka, secara jarak tempat kerja, dekat. Secara rumah di kampung halaman, dekat.

Lalu, mau mencari apa lagi? Apa yang dicari lagi setelah ini?

Materi? Apa yang diragukan dari seorang pegawai Kement*rian ESDM?

Pendidikan? Sama-sama sedang menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

Bukan jodoh.

Begitu orang-orang bilang. Memang konsep bukan jodoh adalah sebaik-baiknya jawaban ketika logika tak mampu menampar kejadian yang diluar nalar.

Iya, sedekat itu. Jarak tak menjadi pertimbangan serius. Keluarga yang sudah saling setuju. Tak ada "itungan nggak cocok" yang membuat ragu keputusan. Materi yang tak lagi menjadi perdebatan, mampu menggugurkan pertahanan hubungan yang dibilang banyak orang "relationship goals".



Lagi.


Seorang kawan menjalin hubungan sejak masuk kuliah.. Setahun lalu, baru saja update profil picture dengan si cewek ini. 

Sebelum puasa, update story IG nya bersama perempuan lain. 7 tahun dilalui bersama, dengan harapan akan mengakhiri hidup berdampingan, juga pupus ditengah jalan.

Semenyakitkan itu hidup.


Jika melihat balik hidup gue, rasa-rasanya memang harus banyak bersyukur.

Ketika orangtua gue masih lengkap, adik yang tak membutuhkan biaya banyak untuk sekolahnya, gue juga udah bisa menata hidup sendiri. Pulang ke kampung halaman ngga pake mikir, punya seseorang yang (mungkin) masih bisa diajak berjuang bersama meskipun terhalang itungan jawa. Padahal semuanya sudah siap.


Sebercanda itu memang.


Tuhan yang mengatur semuanya berjalan sesuai apa yang Dia kehendaki.


Hidup seperti roda. Kadang diatas, kadang dibawah.



Sayangnya, roda gue roda tank, jadi pas di bawah rasanya lamaaaaaa bener kaga naik-naik ini.






sekian.

0 comments:

Post a Comment